PROFIL KECAMATAN MAROS BARU
LETAK GEOGRAFIS dan TOPOGRAFI
Kecamatan Maros Baru secara
geografis terletak di bagian
barat wilayah ibukota Kabupaten Maros Luas wilayah Kecamatan Maros Baru sekitar 53,76 Km2 yang berbatasan langsung dengan beberapa
kecamatan lainnya yakni Kecamatan Lau disebelah utara, Kecamatan Turikale
disebelah timur, Kecamatan Marusu disebelah selatan dan Selat Makassar di
sebelah Barat .
Keadaan geografi Kecamatan Maros Baru merupakan daerah bukan pantai yang
sebagian besar berbentuk dataran. Dari tujuh daerah wilayah administrasi yang
ada, mempunyai topografi dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 300 meter
di atas permukaan laut.
PEMERINTAHAN
Kecamatan Maros Baru dipimpin oleh seorang Camat yang
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekertaris Kabupaten Administrasi.
Secara administrasi, Kecamatan terbagi menjadi empat Desa, dan tiga Kelurahan
serta untuk mempermudah koordinasi setiap kelurahan/desa terbagi menjadi
beberapa lingkungan/dusun yang masing-masing terbagi menjadi beberapa rukun
tetangga (RT), Secara keseluruhan Kecamatan Maros Baru terdiri dari 11
Lingkungan, 14 dusun dan 76 rukun tetangga (RT).
Pegawai Negeri Sipil di kantor Kecamatan Maros Baru
berjumlah 87 orang terdiri dari Kecamatan 51 orang, Kelurahan 32 orang, Desa 4
orang.
KEPENDUDUKAN
Struktur umur penduduk Kecamatan Maros Baru baik
laki-laki maupun perempuan terbanyak tersebar mulai pada kelompok umur antara
5-9 tahun sampai dengan 20-24 dan 45-49
sampai dengan 60-64 tahun.
PENDIDIKAN
Peranan
sektor pendidikan bagi suatu bangsa sangat menentukan, dalam rangka mencapai
kemajuan disemua bidang kehidupan, utamanya peningkatan kesejahteraan
rakyatnya. Keberadaan
sekolah merupakan hal penting bagi penduduk untuk memperoleh pendidikan formal.
Jumlah fasilitas/ sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Maros Baru yaitu terdapat 6 TK, 18 Sekolah Dasar yang terdiri
dari 8 SD Negeri, 9 SD Inpres dan 1 MIS. Selain itu terdapat 6 Sekolah Menengah
Pertama yang terdiri dari 3 SMP Negeri, 1 SMP Swasta, 2 MTs serta terdapat 2
Sekolah Menegah Atas yang terdiri dari 1 SMA Negeri, 2 SMA Swasta san 2
Madrasah Aliyah.
Pada umumnya penduduk usia sekolah yang akan
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dalam hal ini Perguruan
Tinggi/Universitas pada umumnya mereka melanjutkan ke Kota Makassar atau di
Kecamatan Turikale serta Kecamatan Mandai.
KESEHATAN
Pembangunan di bidang
kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat mendapatkan akses pelayanan
yang murah, mudah, dan merata untuk pencapaian derajat kesehatan masyarakat
yang lebih baik, adalah tersedianya jumlah sarana tenaga dan kesehatan. Dari
jumlah sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Maros Baru, maka dapat dikatakan
cukup memadai. Dari tujuh desa/kelurahan yang ada telah terdapat 2 buah puskesmas/pustu 2 Praktek
Bidan, 6 Pos Kesehatan Desa, (Poskesdes) dan 27 Pos pelayanan terpadu
(Posyandu).
Salah satu program pemerintah yang terus digalakkan untuk
menekan angka pertambahan penduduk adalah program Keluarga Berencana (KB).
Jumlah akseptor KB di Kecamatan Maros Baru sebanyak 2996 terdiri dari IUD 149, Pil 1.066, Kondom 239, MOW 21,
MOP 19 Suntik 1,366, Susuk 138. Sedangkan jumlah pasangan usia subur di
Kecamatan Maros Baru paling banyak di Kelurahan Baju Bodoa dan paling sedikit
di desa Borimasunggu. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah penduduk di
Kelurahan/Desa masing-masing.
PERTANIAN
Sektor
pertanian khususnya padi sawah masih menjadi mata pencaharian utama bagi
penduduk di Kecamatan Maros Baru. Pertanian di Kecamatan Maros Baru didominasi oleh lahan
bukan sawah berupa tambak sebesar 40,95% dari luas seluruh lahan pertanian.
Luas sawah
irigasi 882 Ha atau sekitar 20,28% sedangkan luas sawah non irigasi 219 Ha atau
sekitar 5,04% dari seluruh lahan pertanian. Selain itu 3,65% tegal/ladang dan
29,80% lainnya. Namun 989 Ha atau sekitar 18,40% dari luas Kecamatan Maros Baru
merupakan lahan non pertanian berupa peumahan, industri, kantor, pertokoan dan
lain sebagainya. Rata-rata produksi tanaman ubi kayu dan ubu jalar di kecamatan
Maros Baru tahun 2016 sebesar 14,2 Ton/Ha dan 14,17 Ton/Ha sedangkan rata-rata
produksi tanaman palawija lainnnya yakni tanaman padi sebesar 6,3 Ton/Ha,
jagung 5,0 Ton/Ha dan kacang hijasu sebesar 1,6 Ton/Ha.
Salah satu
sumber protein yang utama bagi manusia berasal dari protein hewani. Sebagian
masyarakat di Kecamatan Maros Baru menjadikan ternak sebagai mata
pencahariannya. Pada tahun 2016 populasi ternak besar di Kecamatan Maros Baru
terdiri dari 188 ekor kerbau, 1292 ekor sapi, 1 ekor kuda dan 332 ekor kambing.
Untuk populasi unggas di Kecamatan Maros Baru tahun 2016 terdiri dari 8219 ekor
ayam buras, 10 ekor ayam petelur, 15.975 ekor ayam ras pedaging, 48 ekor manila
dan 2.029 ekor itik, artinya populasi ternak terbanyak di Kecamatan Maros Baru
tahun 2016 adalah ayam ras pedaging.
PERDAGANGAN
Kebijaksanaan pemerintah menaikkan Tarif Dasar
Listrik (TDL) dan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu alasan
pihak produsen, pedagang dan penyedia sektor jasa untuk menaikkan harga. Selain
itu dipengaruhi oleh ketersediaan barang dan jasa tersebut. Dengan kata lain
apabila keadaan barang/jasa jumlahnya terbatas maka tentu saja harga akan
mengalami kenaikan, Rata-rata harga sembilan bahan makanan pokok. Pada tahun 2016 di Kecamatan Maros Baru sudah tidak ada
lagi pasar tradisional jadi masyarakat lebih sering berbelanja di pedagang
keliling atau ke pasar terdekat serta di toko/warung kelontong yang pada tahun
2016 berjumlah 393 warung.
TRANSPORTASI
DAN KOMUNIKASI
Jalan merupakan instalasi alat vital suatu wilayah
dimana dengan tersedianya sarana transportasi merupakan alat penunjang dalam
melakukan aktivitas kegiatan dimana dengan tersedianya jalur jalan yang baik
dapat memudahkan mobilitas penduduk dan memperbesar arus barang dan jasa antar
daerah.
Alat transportasi yang dimiliki dan digunakan oleh
masyarakat adalah kenderaan roda empat sebanyak 180 unit, roda dua/roda tiga
sebanyak 3.081 unit. Listrik merupakan sarana yang
sangat penting dalam berbagai kehidupan dalam melakukan kegiatan masyarakat. Pada umumnya rumah tangga yang berada di desa/kelurahan
di Kecamatan Maros Baru sudah menikmatii fasilitas penerangan listrik PLN. Dari
4.966 rumah tangga sebanyak 4.482 rumah tangga sebagai
pelanggan PLN .
PEREKONOMIAN
Berdasarkan hasil pendaftaran usaha/Listing Sensus
Ekonomi Tahun 2006 didapat data rinci
tentang banyaknya usaha di masing-masing wilayah, khususnya di Kecamatan Maros
Baru terdapat jumlah usaha menurut sembilan sektor ekonomi selain Sektor Pertanian
antara lain sektor ; Pertambangan & Penggalian, Industri Pengolahan,
Konstruksi, Perdagangan Besar & Eceran, Penyedia Akomodasi & Rumah Makan,
Transportasi, Pergudangan & Komunikasi, Perantara Keuangan, Real Estat, Usaha
Persewaaan & Jasa Perusahaan, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan &
Kegiatan Sosial, Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan & Perorangan Lainnnya.
Data 2016 jumlah industri kerajinan di Kecmatan
Maros Baru tercatat sebanyak 274 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja 402
orang, industri kecil sebanyak 16 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja 43
orang, sedangkan untuk industri pengelolaan hasil pertanian di Kecamatan Maros
Baru tahun 2016 tercatat sebanyak 34 industri penggilingan padi.
PRODUK
UNGGULAN KECAMATAN MAROS BARU
Sesuai potensi Alam dan potensi SDM Kecamatan Maros Baru maka dapat
dilaporkan produk unggulan masing-masing Desa dan Kelurahan sebagai berikut :
1.
Mattirotasi : Hasil
Perikanan dan olahan Industri kecil dari hasil produk Perikanan.
2.
Majannang : Hasil
Perikanan dan olahan Industri kecil dari hasil produk Perikanan.
3.
Borimasunggu : Hasil Perikanan dan olahan Industri kecil dari
hasil produk Perikanan.
4.
Borikamase : Hasil Perikanan dan olahan Industri kecil dari hasil produk
Perikanan.
5.
Pallantikang : Jasa
Pangan
6.
Baju Bodoa : Perikanan dan Pertanian (Hultikultura)
sayur-sayuran.
7.
Baji Pamai : Pertanian
sawah dan perikanan darat/ikan hias.
Demikian profil Kecamatan Maros Baru Tahun 2016 untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar